Metode ERAS yang awalnya diperuntukkan pada pasien kolorektal, beberapa tahun terakhir ini mulai diadopsi juga ke dalam bidang kebidanan, dan dipelajari secara ekstensif dalam operasi SC. Namun, bukti saat ini menilai efektivitas ERAS untuk SC masih lemah, dan terdapat kekurangan dalam literatur yang diterbitkan, terutama dalam peningkatan pemulihan untuk ibu. Systematic review ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan yang dihasilkan pasien SC dengan protokol ERAS dan tanpa protokol ERAS terkait dengan LOS, biaya rawat inap, dan skala nyeri postoperasi. Systematic review ini dilakukan dengan pencarian studi pada database atau search engine yang dapat diakses seperti Pubmed, Clinical Key, Google Scholar, Research Gate, atau Science Direct, dan dibatasi terbitan tahun 2016-2021 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hasil pencarian diperoleh sebanyak 225 studi dan tersisa 11 studi yang memenuhi kriteria inklusi, di mana 8 studi merupakan cohort study dan 3 studi sisanya adalah RCT. Hasil penelitian menunjukkan 78% studi mengalami penurunan pada LOS, 100% studi menjelaskan terkait penurunan pada biaya rawat inap, dan 100% studi mengungkapkan terjadi pengurangan pada skala nyeri postoperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan pada grup ERAS dan grup pelayanan konvensional terkait LOS, biaya rawat inap, dan skala nyeri postoperasi.