Metode six sigma adalah teknik atau suatu metode untuk pengendalian dan peningkatan produk maupun jasa. Six sigma disebut sebagai strategi perbaikan bisnis untuk mengurangi biaya, menghilangkan pemborosan, dan perbaikan efektivitas semua proses operasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kualitas produk batako dan memberikan rekomendasi perbaikan agar meningkatkan kualitas produk batako di CV. Jaya Safira Kabupaten Penajam Paser Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode six sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC) yang digunakan pada produksi batako padat. Data yang digunakan adalah produksi batako yang tidak mengalami kerusakan maupun mengalami kondisi kerusakan seperti retak, pecah ataupun cuilan di CV. Jaya Safira Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur di bulan Maret 2021-April 2021. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode six sigma, diketahui analisis kualitas produk batako yaitu diperoleh level sigma sebesar 3,47 dengan kemungkinan kecacatan yang terjadi dan nilai Defect Per Million Opportunities (DPMO) sebesar 24.294,03 untuk 1.000.000 kali produksi. Berdasarkan analisis diagram pareto, terdapat 3 bentuk kecacatan yaitu retak, pecah, dan cuilan dengan nilai persentase kecacatannya berturut-turut yaitu sebesar 36,00%; 34,44%; dan 26,56%. Berdasarkan hasil perbaikan pada tahapan improve, diperoleh hasil rekomendasi perbaikan agar meningkatkan kualitas produk batako di CV. Jaya Safira Kabupaten Penajam Paser Utara dari 4 faktor yaitu faktor manusia, faktor lingkungan, faktor metode, dan faktor material.