Potensi Desa (PODES) menyediakan data tentang keberadaan, ketersediaan dan perkembangan potensi yang dimiliki setiap wilayah administrasi pemerintah. Agar memudahkan pemerintah daerah dalam membuat kebijakan suatu wilayah, perlu dilakukan pengelompokan desa atau kelurahan. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk mengelompokkan objek yang didasarkan pada informasi yang ditemukan dalam data. Salah satu metode analisis cluster adalah metode divisive analysis yang merupakan metode pengelompokan hierarki dengan pendekatan top-down, yaitu semua objek ditempatkan dalam satu cluster dan kemudian secara berurutan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan desa atau kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan faktor penentu ketertinggalan desa serta memperoleh nilai silhouette coefficient hasil analisis cluster optimal dengan menggunakan algoritma divisive analysis. Data yang digunakan adalah data Potensi Desa Tahun 2018 di Kabupaten Kutai Kartanegara dan digunakan 15 variabel dari faktor alam atau lingkungan, faktor sarana prasarana dan akses serta faktor sosial ekonomi penduduk. Hasil cluster optimal yang terbentuk pada pengelompokan desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan menggunakan metode divisive analysis adalah sebanyak 2 cluster. Cluster 1 beranggotakan 230 desa/kelurahan dan cluster 2 beranggotakan 2 kelurahan. Nilai silhouette coefficient untuk validasi data hasil clustering desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan metode divisive analysis menghasilkan 2 cluster adalah sebesar 0,744 yang menyatakan bahwa struktur cluster yang terbentuk pada pengelompokan ini adalah strong structure.