Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman hortikultura yang kaya vitamin dan mineral. Kegemaran masyarakat dalam mengkonsumsi tomat menyebabkan permintaan tomat menjadi tinggi di pasaran, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tomat setiap tahunnya, perlu dilakukannya upaya untuk terus meningkatkan produksi tomat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tomat yaitu dengan menggunakan pupuk hayati mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilakukan bulan Januari hingga April 2021 di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal 8 ulangan dengan 5 taraf perlakuan dosis pupuk hayati Mikoriza yang terdiri atas 0 g (m0), 5 g (m1), 10 g (m2), 15 g (m3) dan 20 g (m4). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk hayati Mikoriza memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman pada umur 42 HST dan 56 HST, waktu berbunga, berat buah per tanaman dan panjang akar namun berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman pada umur 14 HST dan 28 HST, jumlah buah per tanaman, berat rata-rata per buah, berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, berat basah akar, dan berat kering akar. Perlakuan mikoriza 20 g per tanaman menunjukan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman umur 42 HST dan 56 HST yaitu 68,18 cm dan 72,39 cm, berat buah per tanaman 277,96 g dan panjang akar 49,65 cm dengan persentase infeksi akar 50% dan serapan P pada tanaman sebesar 0.466 g P per tanaman. Pemberian 20 g dapat meningkatkan berat buah per tanaman sebesar 81,7 % dibandingkan perlakuan tanpa pemberian pupuk hayati Mikoriza.