Pemilihan Raya (Pemira), sebuah pesta demokrasi untuk memilih dan menentukan perangkat lembaga kemahasiswaan. Perangkat lembaga kemahasiswaan tersebut yaitu ketua dan wakil ketua badan eksekutif mahasiswa. Untuk terpilih menjadi kandidat ketua BEM, ada kriteria-kriteria yang perlu dimiliki bakal calon agar lolos dalam seleksi pencalonan, proses seleksi bakal calon ketua BEM dilakukan tim independen berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah dirumuskan. Dibangun lah sistem penunjang keputusan pemilihan bakal calon ketua dan wakil ketua BEM sehingga lembaga dapat memberikan penilaian secara rasional dan adanya standar penilaian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) dimana AHP sebagai pembobotan kriteria dan TOPSIS prangkingan alternatif. Kriteria yang digunakan sebanyak 5 keriteia yaitu IPK, Dukungan Awal, Masa Studi, Dukungan Awal, Pengalaman Organisasi, dan Tes Tertulis. Maka didaptakan hasil perangkingan dari 5 alternatif pertama Bakal Calon 4 dengan nilai 0,751, kedua nilai tertinggi didapatkan oleh Bakal Calon 5 dengan nilai 0,625, ketiga didaptkan oleh Bakal Calon 3 dengan nilai 0,525, keempat didapatkan Bakal Calon 2 dengan nilai 0,489, kelima didaptkan Bakal Calon 1 dengan nilai 0,380. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Bakal Calon, AHP, TOPSIS.