Bawang tiwai (Eleutherine americana Merr.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan sebagai antituberkulosis. Tanaman ini diduga berpotensi karena memiliki senyawa naphtoquinone yang berpotensi sebagai antituberkulosis dilihat dari rata-rata nilai MIC antara 206,6 dan 12,5 µM. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi ilmiah terkait senyawa terbaik dan interaksi dari senyawa turunan naphtoquinone yang berpotensi menghambat reseptor InhA. Metode yang digunakan yaitu metode molecular docking menggunakan AutoDock tools dan Biovia 2020, prediksi fisikokimia yang mengacu kepada hukum lima lipinski menggunakan pkCMS online tool. Protein reseptor yang digunakan yaitu InhA (PDB: 2X23) dan ligan uji elecanacin, eleutherin, eleutherol, isoeleutherin dan 1,5-dihydroxy-3-methylanthraquinone. Hasil menunjukkan kelima senyawa memenuhi hukum lima Lipinski dan data analisis docking berupa nilai energi ikatan bebas (ΔG) dari kelima senyawa berturut-turut yaitu, -5.82, -4.80, -5,06, - 5,52, -5,78 dan nilai ΔG yang dibawah ligan alami yaitu -8,19, serta terjadi interaksi ikatan hidrogen pada senyawa 1,5-dihydroxy-3-methylanthraquinone maka dapat disimpulkan bahwa dari kelima senyawa turunan naphtoquinone, 1,5- dihydroxy-3-methylanthraquinone berpotensi untuk menghambat reseptor Mycobacterium tuberculosis InhA.

Kata Kunci: ADME, bawang tiwai, docking, napthoquinone, tuberkulosis.