Ririn Yolanda, 2021. Pengaruh ekstrak daun kokang (Lepisanthes amoena (Haask) Leenh) untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans (sebagai penunjang praktikum materi jamur kelas X SMA), di bawah bimbingan Dr. Didimus Tanah Boleng, M.Kes dan Prof. Dr. Makrina Tindangen, M.Pd, selaku pembimbing I dan pembimbing II.
Tumbuhan kokang (Lepisanthes amoena (Haask) Leenh) merupakan tanaman endemik kalimantan timur yang masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga penulis tertarik untuk meneliti daun kokang sebagai antijamur karena pada daun kokang terdapat kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kokang serta konsentrasi yang tepat untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen nyata. Pengujian antijamur dilakukan secara kuantitatif dengan metode difusi sumuran, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Empat variasi konsentrasi yang diberikan adalah 12,5%, 25%, 50% dan 100% serta 2 kontrol yakni kontrol positif dengan ketoconazole dan kontrol negatif dengan aquades.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian Satu Arah (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kokang untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans seperti ditunjukkan dari hasil uji anava yaitu Fhitung (324,82) > Ftabel (2,77) pada taraf 0,05. Konsentrasi 100% memberikan pengaruh sangat baik untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.