Risna Zuyina,2017. Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Preferensi Karir Peserta Didik Kelas XI SMA Budi Luhur Samarinda Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini dibimbing oleh Rury Muslifar, S.pd., M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dwi Sona, S.Pd., M.Si selaku dosen Pembimbing II.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Alat ungkap masalah (AUM) yang digunakan sebagai asesmen dalam menganalisis kebutuhan dan hambatan peserta didik memberikan informasi bahwa peserta didik kelas XI SMA Budi Luhur Samarinda Tahun Ajaran 2020/2021 memiliki kebutuhan yang cukup tinggi akan pengentasan masalah dalam aspek karir. Mayoritas peserta didik belum sampai pada tahap kristalisasi preferensi karir sesuai dengan tahap tugas perkembangannya sehingga menyebabkan peserta didik belum menemukan bidang karir yang tepat untuk didalami di masa depan nanti. Berdasarkan pada fenomena tersebut maka perlu diadakan penelitian mengenai Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Preferensi Karir Peserta Didik Kelas XI SMA Budi Luhur Samarinda Tahun Ajaran 2020/2021. Hal tersebut dikarenakan pada usia remaja kebutuhan akan berhubungan dengan teman sebaya sangat tinggi sehingga interaksi sosial yang terjadi di lingkungan teman sebaya dapat memberikan dampak dan pengaruh yang cukup kuat bagi individu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan sampel penelitian sebanyak 86 peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen angket yang memiliki lima skala untuk mengukur indikator di masing-masing variabel, yaitu interaksi sosial teman sebaya dan preferensi karir. Hasil skor yang diperoleh dari alat angket dan kemudian dilakukan uji spearman rank melalui SPSS versi 21 for windows untuk mengetahui hubungan antar dua variabel menunjukkan angka korelasi sebesar 0.486. Angka korelasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara interaksi sosial teman sebaya dengan preferensi karir adalah sangat kuat sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan pada hasil tersebut maka layanan BK karir di sekolah sebaiknya perlu memanfaatkan kondisi hubungan sosial di lingkungan teman sebaya agar tercapainya hasil layanan BK karir yang lebih optimal.