Batubara merupakan bahan bakar padat yang penting dalam berbagai macam industri, baik digunakan sebagai sumber energi (steaming coal) untuk pembangkit tenaga listrik, maupun untuk industri ekstraksi logam (penggunaan kokas metalurgi sebagai reduktor dalam industri baja). Batubara dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan briket. Briket bahan bakar alternatif pengganti miyak tanah, karna briket mudah diperoleh dengan harga murah, hemat sekaligus aman dan paling memungkinkan dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat dan peralatan yang sederhana.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pengaruh komposis bahan campuran yang di gunakan berbeda-beda 80% batubara dengan campuran 20% serbuk arang kayu bangkirai, 70% batubara dengan campuran 30% serbuk arang kayu bangkirai, dan 50% batubara dengan campuran 50% serbuk arang kayu bangkirai yang di campurkan dengan perekat organik.
Kualitas Batubara ini diketahui melaui Penelitian Uji Proksimat Batubara. Analisis Laboratorium untuk menemukan Hasil melalui Analisis Proksimat Briket guna menetapkan : Komposisi 100% Batubara , Komposisi 80% Batubara dengan Serbuk Kayu Bangkirai 20%, Komposisi 70% Batubara dengan Serbuk Kayu Bangkirai 30%, Komposisi 50% Batubara dengan Serbuk Kayu Bankirai 50%. Selanjutnya uji yang dilakukan adalah “ Uji Kerapatan Briket, Uji Penyalaan Api dan Laju Pembakaran Briket guna mendapatkan suatu kesimpulan ; Hasil analisis proksimat sampel batubara pada Formasi Kampungbaru, Formasi Pulaubalang, dan Formasi Balikpapan dihasilkan nilai secara berturut – turut pada range Kadar Lengas 7,37 - 13,96 % adb, Kadar Abu 1,93 - 14,27 % adb, Zat Terbang 44,50 - 54,30 %, Karbon Tertambat 22,12 - 38,27 % Adb. Nilai uji kerapatan briket dengan kualitas tertinggi memiliki nilai kerapatan briket sebesar 0,1268 gr/cmᶟ pada Formasi Balikpapan dengan komposisi 100% disebabkan oleh tekanan yang diberikan pada saat proses pengempaan menggunakan alat hidrolik.
Kata kunci : Batubara, Komposisi, Analisis Proksimat.