Milla Anggraeni Rahayu Buwono, Pascasarjana Universitas Mulawarman, Agustus 2021, Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (Studi Kasus pada SDN 001, SDN 002, dan SDN 003 Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kutai Timur, Ketua : Dr. H. Abdullah Karim, MS dan Sekretaris : Dr. Fajar Apriani, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada SDN 001, SDN 002, dan SDN 003 Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kutai Timur serta mengidentifikasi faktor penghambatnya.
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian Deskriptif Kualitatif untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini meliputi, Komunikasi, Sumber daya, Disposisi, Struktur Birokrasi dan faktor penghambat. Untuk sumber data primer penelitian ini terdiri dari key informan, yaitu Kepala UPT Pendidikan dan informan, yaitu Kepala Sekolah SDN 001, 002, dan 003 serta orang tua peserta didik. Data yang didapatkan dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis kualitatif melalui tahap kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Menteri dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada SDN 001, SDN 002, dan SDN 003 Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kutai Timur sudah terlaksana dengan baik, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang dapat menghambat proses penerimaan peserta didik baru, seperti adanya beberapa orang tua peserta didik yang masih kurang mengetahui dan paham dengan adanya kebijakan penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi, kurangnya tenaga pendidik pada SDN 001 Batu Ampar khususnya guru agama katolik, terdapat tenaga pendidik dan kependidikan pada SDN 002 yang kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya, sarana dan prasarana pada SDN 001 yang kurang memadai seperti bangunan gedung yang sudah tidak layak untuk dijadikan tempat untuk proses belajar-mengajar, dan sulitnya aksesibilitas SDN 002 Batu Ampar akibat kondisi geografis adanya sungai yang harus dilewati untuk sampai ke SDN 002 Batu Ampar.