Tanaman lintut merupakan tumbuhan terna yang dapat tumbuh di tanah lembek atau berair. Penelitian mengenai ekstrak daun lintut terhadap bakteri Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun lintut terhadap bakteri Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi. Tahapan penelitian diawali dengan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak etanol daun lintut, uji skrining fitokimia ekstrak etanol, dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Penelitian dilakukan menggunakan 5 kelompok konsentrasi ekstrak daun lintut yaitu 7%, 9%, 10%, 12% dan 14% dengan ampicilin 0,1% sebagai kontrol positif serta aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak daun lintut positif mengandung triterpenoid, alkaloid dan tanin. Aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan bahwa ekstrak daun lintut dengan konsentrasi 7%, 9%, 10%, 12% dan 14% diperoleh respon hambat yang lemah. Konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi terdapat pada konsentrasi 10%. Potensi ekstrak etanol daun lintut rendah dibandingkan dengan kontrol positif yang digunakan yaitu ampicilin 0,1% dengan hasil berbeda nyata.