Diabetes melitus ialah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, yang prevalensinya di Kalimantan Timur tahun 2018 berada diposisi ketiga tertinggi di Indonesia. Daun kersen (Muntingia calabura) dan buah naga (Hylocereus polyrhizus) dipercaya dapat mengatur kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 dan dapat digunakan sebagai terapi komplementer. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik subjek, mengetahui penilaian uji hedonik dari kombinasi jus buah naga dengan air rebusan daun kersen dan pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah, tekanan darah, denyut jantung, dan frekuensi polyuria, polydipsia, serta polyphagia pada subjek diabetes melitus tipe 2 di Klinik Semoga Sehat Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan prosedur pre-test dan post-test. Didapatkan data karakteristik sebanyak 77,8% berusia 50-59 tahun, 77,8% perempuan, 44,4% masing-masing pendidikan SMA dan diploma/sarjana, 66,6% ibu rumah tangga. Untuk penilaian uji hedonik didapatkan 77,8% suka dengan rasa, tekstur, aroma dan warnanya serta 55,6% merasa tidak pahit. Kombinasi buah naga dengan air rebusan daun kersen memiliki pengaruh terhadap penurunan nilai rata-rata kadar glukosa darah dan peningkatan nilai rata-rata namun tidak signifikan pada tekanan darah sistol, diastol, denyut jantung serta mengalami perubahan menjadi tidak sering buang air kecil, tidak sering haus, tidak sering makan.