Peningkatan kasus Covid-19 sejak awal kemunculannya hingga awal tahun 2021, menimbulkan dampak, baik secara individu, kelompok ataupun masyarakat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis keadaan di masa mendatang yaitu dengan menggunakan teknik peramalan yaitu dengan metode ARIMA dengan asumsi data tersebut stasioner, sehingga dapat diaplikasikan pada kasus Covid-19 di Kabupaten Berau. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kasus Covid-19 pada 5 periode mendatang dengan menentukan model terbaik peramalan ARIMA dan melakukan analisis hasil peramalan kasus Covid-19 di Kabupaten Berau. Data yang digunakan adalah jumlah data mingguan kasus Covid-19 di Kabupaten Berau periode bulan Juli 2020 sampai Maret 2021. Penelitian ini termasuk penelitian non reaktif dengan menganalisis data sekunder menggunakan metode ARIMA. Wilayah kabupaten Berau menerima laporan kasus dari 21 puskesmas. Dengan hasil menunjukkan kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Berau dapat diramalkan dengan model ARIMA (1,0,0) dengan nilai Mean Square Error sebesar 0,301025 dengan hasil peramalan yaitu terjadi peningkatan kasus kejadian Covid-19 pada 5 periode kedepan (April 2021) dengan jumlah sebanyak 516 kasus. Perbedaan data peramalan dengan data kasus dilapangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi data, fluktuasi, basis data historis termasuk didalamnya faktor Agent, Host dan Environment. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan instansi terkait dapat melibatkan berbagai sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian kasus, seperti tracing atau testing kasus pada wilayah dengan kasus tertinggi, edukasi dengan melibatkan tokoh masyarakat, serta penelitian selanjutnya diharapkan bervarian dengan menggunakan metode lain.