Ilham Kahfi, 1908018041, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Program Kekhususan Hukum Internasional, Konflik Laut China Selatan di Tinjau dari Perspektif Geostrategi, di bawah bimbingan Mahendra Putra Kurnia dan Nur Arifudin.
Salah satu perkembangan yang menarik mengenai keamanan dunia saat ini adalah isu sengketa Laut China Selatan. Sengketa ini pun melibatkan Beberapa negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia. Tidak hanya sebatas bersengketa dengan China, Amerika Serikat pun ikut masuk kedalam konflik Laut China Selatan. Sengketa ini terjadi karena China yang mengklaim laut China selatan berdasarkan hak sejarah yang di mana China mengklaim seluruh laut China selatan tanpa memperdulikan zona ekonomi ekslusif (ZEE) negara-negara lain dan juga tidak mengakui hasil putusan Permanent Court of Arbitration yang berisi tidak mengakui klaim China menggunakan hak sejarah.
Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan studi kepustakaan. Thesis ini bertujuan untuk mengetahui geostrategi yang di lakukan setiap negara yang berkonflik dan melihat status hukum dari putusan Permanent Court of Arbitration dan memberikan solusi agar sengketa laut china selatan bisa kembali damai.
Karena wilayah perairan Laut China Selatan merupakan pintu masuk utara jalur ekspor dan impor yang mengarah ke Indonesia ini pun juga menjadi senjata politik yang ampuh karena siapa yang memiliki laut china selatan sudah pasti akan sangat mempengaruhi negara-negara di sekitarnya juga di lihat dari beberapa geostrategi dari negara-negara yang terlibat dalam sengketa ini maka Indonesia harus bertindak lebih agresif terhadap China dengan meningkatkan kehadiran militer mereka dan kerjasama antar negara, untuk konflik ini sendiri penulis menggunakan prinsip itikad baik dan Settle or Manage Dispute (Penyelesaian atau Pengelolaan Sengketa).
Kata Kunci : Geostrategi, Akibat Hukum, Sengketa Laut China Selatan.