Detail Cantuman Kembali
NATALIA TOKAN YO - Personal Name

PENGAWETAN KAYU KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA) MENGGUNAKAN METODE SEDERHANA DAN BAHAN PENGAWET KAPUR BARUS DENGAN PELARUT MINYAK TANAH

Natalia Tokan Yo. Pengawetan Kayu Ketapang (Terminalia catappa) Menggunakan Metode Sederhana dan Bahan Pengawet Kapur Barus dengan Pelarut Minyak Tanah. (Dibawah bimbingan Edy Budiarso dan Zainul Arifin).
Kayu yang kelas keawetannya rendah dapat dioptimalkan dengan cara pemberian perlakuan pengawetan, sehingga dapat terhindar dari serangan perusak kayu seperti, jamur, serangga, bakteri dan binatang laut (marine borers), agar kayu kelas awet rendah dapat digunakan dalam jumlah yang cukup lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai retensi dan keefektifan bahan pengawet kapur barus terhadap serangan rayap tanah (Subteranean termites) pada kayu Ketapang ( Terminalia catappa) dengan metode pengawetan dan konsentrasi bahan pengawet yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman Samarinda. Seluruh data diolah menggunakan pola percobaan 3 x 3 dalam rancangan faktorial acak lengkap dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi, uji persentase kehilangan berat sebagai indikator efektifitas bahan pengawet kapur barus dengan pelarut minyak tanah dalam mencegah serangan rayap tanah. Proses pengawetan dengan menggunakan metode perendaman dingin, pencelupan, pemulasan dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengawetan, konsentrasi bahan pengawet dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi, makin tinggi konsentrasi bahan pengawet maka nilai retensi bahan pengawet yang dihasilkan semakin tinggi. Berdasarkan metode pengawetan, perendaman dingin menghasilkan nilai retensi yang tertinggi, disusul metode pecelupan dan yang terendah metode pemulasan. Retensi terbesar diperolah pada metode perendaman dingin dengan konsentrasi 5% yaitu 8,11 kg/m3 dan retensi terkecil pada metode pemulasan dengan konsentrasi 1% yaitu 1,73 kg/m3. Metode pengawetan tidak berpengaruh signifikan terhadap kehilangan berat pada uji rayap tanah, sedangkan konsentrasi bahan pengawet kapur barus dengan pelarut minyak tanah dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai kehilangan berat dari contoh uji yang diawetkan, yang mana makin besar konsentrasi kapur barus makin besar nilai kehilangan beratnya. Pada konsentrasi bahan pengawet 1%, 3% dan 5% diperoleh nilai kehilangan berat masing-masing 16,73% , 20,12% dan 20,53%.
Berdasarkan SNI tahun 2006 tentang uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap rayap tanah, persentase kehilangan berat contoh uji yang dihasilkan baik pada kontrol maupun yang diawetkan termasuk dalam kelas IV-V (buruk sampai sangat buruk). Hal ini menunjukkan bahwa pengawetan dengan kapur barus dengan minyak tanah sebagai pelarut pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak efektif untuk pencegahan serangan rayap tanah.
Kata Kunci : pengawetan kayu, kayu ketapang, kapur barus, minyak tanah.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PENGAWETAN KAYU KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA) MENGGUNAKAN METODE SEDERHANA DAN BAHAN PENGAWET KAPUR BARUS DENGAN PELARUT MINYAK TANAH
Pengarang NATALIA TOKAN YO - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI NAT p 2021
Subyek KETAPANG,FAKULTAS KEHUTANAN
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2021
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan KEHUTANAN
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPA. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua