Salasiah, 2021 Problematika E-Learning Selama Pandemi Covid-19 Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Samarinda Tahun pembelajaran 2020/2021. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur. Penelitian ini dibimbing oleh Dra. Wiwik Haryani, M.Pd Selaku Pembimbing I dan Andi Wahyu Irawan, S.Pd Selaku Pembimbing II.
Penelitian ini berdasarkan fenomena yang ditemukan peneliti dan diperkuat dengan data dari catatan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling, yang berkaitan dengan permasalahan siswa selama pembelajaran online selama pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika e-learning yang dihadapi oleh siswa kelas VIII SMP 9 Samarinda. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu 3 orang siswa, 1 guru BK dan 1 guru mata pelajara. Penelitian ini dilaksanakan secara daring. Data yang didapat kemudian diuji keabsahan data melalui metode triangulasi sumber dan dianalisis melalui analisis deskriptif kualitatif dengan empat tahapan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian problematika e-learning selama pandemi covid-19 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Samarinda yang ditemukan dari hasil wawancara yaitu berupa kurangnya minat siswa dalam membaca buku dan menyimak materi yang diberikan oleh guru, mengabaikan tugas karena merasa malas dan membutuhkan mood yg bagus untuk mengerjakan tugas, tidak semangat dalam belajar karena harus mengerjakan sendiri tidak ada teman belajar bersama, dan lebih sering bermain handphone selama dirumah karena kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga tidak disiplin dalam belajar, sebagian siswa memiliki prangkat yang memadai dan ada juga yang tidak memadai seperti memori handphone yang kecil dan tentunya kuota data untuk mengakses internet merupakan kendala yang paling berpengaruh karena siswa harus menggeluarkan biaya tambahan, jaringan yang terkadang gangguan berada didaerah kawasan gunung, dan aplikasi yang digunakan hanya menggunakan aplikasi whatsapp agar tidak memberatkan siswa dalam mengakses pembelajaran.