Latar Belakang. Acute Kidney Injury (AKI) adalah sindrom kompleks yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal. Insiden AKI telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan berdampak negative dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mempertimbangkan dampak AKI pada prognosis pasien, penelitian difokuskan pada metode untuk menilai pasien yang berisiko terkena AKI dan mendiagnosis AKI subklinis. Pada penelitian ini, rasio neutrofil-limfosit yang tinggi dikaitkan dengan perkembangan AKI setelah CABG on-pump. Penggunaan NLR sebagai parameter yang tersedia dengan mudah untuk mendeteksi pasien yang berisiko terkena AKI, untuk memberikan diagnosis dini AKI dan memprediksi hasil sampel yang terkait.
Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan nilai NLR pasca operasi CABG on-pump terhadap kejadian AKI dan Non-AKI.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Semua data klinis preoperative dan postoperative, termasuk umur, jenis kelamin, durasi CPB, peningkatan serum kreatinin, jumlah neutrofil dan limfosit diambil sebagai data sekunder dari rekam medik pasien yang menjalani CABG di RSUD AWS Samarinda periode Januari 2017-Desember 2020.
Hasil. Sampel yang didapat sebanyak 56 sampel. Hasil penelitian didapatkan sampel yang mengalami AKI sebanyak 41,1%. Hasil analisis statistic dengan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa terdapat perbedaan nilai NLR pasca operasi pada sampel AKI dan Non-AKI dengan nilai p=0,008 (p < 0,05). Peningkatan NLR ≥ 10 kali lipat sebagai faktor dominan terjadinya AKI dengan meningkatkan resiko sebesar 6,352 kali lipat.