Puteri Monika, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. “Pelaksanaan Pengendalian Pertumbuhan Kelahiran Di Puskesmas Temindung Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.” Dibawah bimbingan Bapak Dr. Cathas Teguh Prakoso, M.Si. selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H. M. Z. Arifin,M.Si. selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Pengendalian Kelahiran di Puskesmas Temindung Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini untuk mengetahui Proses Pelaksanaan Pengendalian Pertumbuhan Kelahiran Penduduk di Puskesmas Temindung Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda yaitu dalam menjalankan tugas para peyuluh lapangan untuk menangani jumlah kelahiran penduduk, program apa yang diterapkan pada masyarakat sekitar, meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan para penyuluh lapangan dan masyarakat ,serta faktor pendukung dan penghambat Pelaksanaan Pengendalian Pertumbuhan Kelahiran Penduduk di Puskesmas Temindung. Dalam penelitian ini key informan adalah Kepala UPTB KB Puskesmas Temindung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman, dan Saldana dalam Sugiono.
Dari hasil penelitian dengan judul Pelaksanaan Pengendalian Pertumbuhan Kelahiran di Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Telah diketahui bahwa dalam pengelolaan pelaksanaan program KB penyuluh KB menjaga hubungan kerjasama yang baik antara kader-kader yang aktif dan kader-kader yang belum aktif agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik. Kemudian partisipasi dari masyarakat dalam program KB masih terlihat banyak yang kurang menyadari akan pentingnya program KB. Namun, sebagian masyarakat ada juga yang telah ikut berpartisipasi dalam program KB yang dibuat pemerintah. Selanjutnya pemberdayaan masyarakat dalam program KB yaitu saat masyarakat melakukan pemeriksaan baik di puskesmas maupun posyandu selalu mendapatkan pengetahuan tentang Program KB dan pengembangan kemitraan oleh penyuluh KB kepada tokoh masyarakat, tokoh agama maupun instansi sudah dilaksanakan meskipun masih ada beberapa tokoh agama yang beranggapan program KB bertentangan dengan agama. Selain itu faktor penghambat dalam program KB yaitu kurangnya partisipasi masyarakat akan pentingnya program keluarga berencana (KB) serta kendala penjadwalan sosialisasi yang menyebabkan masyarakat menjadi tidak mengetahui pasti informasi pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).