Reni Widiawati, Studi Pembagian Harta Bersama (gono-gini) Setelah Terjadinya Perceraian Ditinjau Dari Hukum Islam di Samarinda di bawah bimbingan Bapak Drs. Demsy B. Salindeho, M.Si dan Ibu Dra. Hj. Wingkolatin, M.Si.
Penelitian ini untuk mendeskripsikan pembagian harta bersama (gono-gini) setelah terjadinya perceraian di Samarinda, dan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembagian harta bersama (gono-gini) dalam prakteknya di Pengadilan Agama Samarinda.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian harta bersama (gono-gini) setelah terjadinya perceraian di Samarinda, dan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembagian harta bersama (gono-gini) dalam prakteknya di Pengadilan Agama Samarinda. Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari 1 orang yang terdiri dari hakim di Pengadilan Agama Samarinda, 1 orang tokoh agama, dan 1 orang yang mengalami perkara pembagian harta bersama. Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawncara sedangkat teknik analisis dara dengan tahapan reduksi data, display data, verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian harta bersama (gono-gini) setelah terjadinya perceraian dibagi dua sama besar antara suami dan istri atau sesuai dengan kesepakatan sntara suami istri tersebut, dan anak hasil pernikahan tidak mendapat hak atas harta bersama (gono-gini) milik orang tuanya yang masih hidup. Dalam prakteknya di Pengadilan Agama samarinda menggunakan hukum Islam atau Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam melaksanakan pembagian harta bersama (gono-gini) kecuali apabila salah satu pihak menguasai harta maka pihak pengadilan dapat melakukan sita dan pelelangan, hasil pelelangan akan dibagi kepada suami dan istri.