Pernikahan anak masih banyak terjadi di Dunia maupun di Indonesia, Kalimantan Timur ditahun 2017 pernikahan anak sebanyak 440 anak, meningkat menjadi 953 kasus per 30 juni 2018. Resiko yang ditimbulkan berdampak pada bayi dan ibu seperti kematian, lahir prematur, stunting, keguguran, hamil anggur, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengklasifikasian pohon keputusan dengan CHAID dan CART pada studi kasus pernikahan usia dini. Penelitian nonreaktif dengan studi cross sectional, 1.221 populasi dengan 518 sampel, variabel terdiri dari Pernikahan usia dini, melahirkan anak pranikah, usia pertamakali melakukan seks, migrasi, tempat tinggal, pekerjaan, status ekonomi, dan pendidikan, menggunakan data sekunder SDKI 2017, analisis data univariat dan bivariat (CHAID dan CART). Klasifikasi CHAID menghasilkan ketepatan klasifikasi data training dan testing sebesar 75,9 % dan 64,3% dengan satu variabel signifikan. CART menghasilkan ketepatan klasifikasi sebesar 72,8% dan 70,5% dengan 3 variabel signifikan. Ketepatan CHAID pada variabel pekerjaan sebesar 40,2% dan 42,9%, pendidikan sebesar 59,2% dan 59,35. Ketepatan CART pada variabel pekerjaan sebesar 40,5% dan 46,9%, Status Ekonomi sebesar 29,4% dan 30,8%, Pendidikan sebesar 60,3% dan 60,8%. CART dipilih sebagai metode yang lebih baik untuk digunakan, dengan diperoleh perempuan yang beresiko tinggi untuk menikah di usia dini adalah perempuan yang berhubungan seksual pertamakali pada usia anak-anak dan remaja, pernikahan usia dini berdampak terhadap pekerjaan, status ekonomi, dan pendidikan. Saran dari peneliti yaitu meningkatkan upaya pencegahan dan pengelolaan program, memperluas informasi, dan mengubah pola berfikir keluarga terkait PUD.