Paulus Nober Timo’, Rancangan Teknik Konservasi Tanah dan Air pada Lahan Terdegradasi di Kanan Kiri Jalan Poros Samarinda-Tenggarong (Dibimbing Oleh Sri Sarminah dan Marlon Ivanhoe Aipassa).
Pertumbuhan penduduk yang meningkat di setiap wilayah menyebabkan kebutuhan akan lahan semakin meningkat. Kegiatan konservasi tanah ditujukan untuk menanggulangi degradasi lahan khususnya erosi tanah yang terjadi dengan cepat. Erosi yang terjadi dengan cepat merupakan hasil dari pengaruh air (curah hujan) dan gaya gravitasi. Lahan akan menjadi lebih peka terhadap pengaruh air (curah hujan) dan gaya gravitasi apabila ada intervensi manusia. Hal ini dapat dipakai sebagai dasar dugaan bahwa erosi merupakan dampak buruk pengelolaan lahan yang mengakibatkan degradasi lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis erosi yang terjadi pada lahan terdegradasi dan merancang teknik konservasi tanah dan air yang tepat sesuai kondisi lahan terdegradasi secara vegetatif dan fisik mekanik di kiri kanan jalan Poros Samarinda-Tenggarong. Foto yang telah dikumpulkan dari setiap lokasi penelitian diidentifikasi jenis erosi dan dibuat rancangan secara teknik mekanik dan vegetatif. Penelitian ini difokuskan pada desain yang mengacu pada Permenhut P.04/menhut-11/2011, dan berbagai jurnal penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi 1 teknik yang disarankan adalah teknik vegetatif dan pembuatan Saluran Pembuangan Air (SPA), lokasi 2 dengan teknik teras bangku, lokasi 3 dengan teknik dinding penahan tanah (retaining wall), lokasi 4 dengan teknik teras individu, lokasi 5 dengan teknik teras batu/tembok, lokasi 6 dengan teknik teras batu/tembok, dan lokasi 7 dengan teknik teras kebun.
Kata kunci: Teknik Konservasi, lahan terdegradasi, erosi.