Catur Anggraheni, 2021. Pengetahuan Pendidikan Seks Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Pada Peserta Didik Kelas XI di SMA Negeri 2 Balikpapan. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman, Penelitian ini dibimbing oleh Rury Muslifar, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I dan Andi Wahyu Irawan, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II.
Pendidikan seks harus diberikan oleh orang tua sejak dini, hal ini disebabkan karena mengajarkan seksualitas yang benar membutuhkan proses yang panjang. Pola asuh menjadi penting dalam proses pengetahuan pendidikan seks pada anak karena pola asuh bukan merupakan perlakuan yang bersifat sementara, melainkan perlakuan yang bersifat dalam waktu yang lama yang dapat membentuk pengetahuan dan kepribadian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pendidikan seks pada peserta didik kelas XI SMA N 2 Balikpapan ditinjau dari pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua dibagi menjadi tiga, yaitu pola asuh orang tua authoritarian, authotitative, dan permisif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA N 2 Balikpapan sebanyak 311 peserta didik. Sampel diambil sebanyak 172 peserta didik. Teknik sampling menggunakan random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket pengetahuan pendidikan seks dan angket pola asuh orang tua. Uji validitas angket pengetahuan pendidikan seks dilakukan dengan cara menghitung indeks reprodusibilitas dan koefisian skalabilitas dan untuk uji realibilitas angket pengetahuan pendidikan seks dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21. Validitas angket pola asuh orang tua menggunakan analisis butir korelasi Pearson Productmoment, reliabilitas diuji dengan Alpha Cronbach. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji independent sample t test. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari tiga pola asuh yang ada, peserta didik dengan pola asuh authotitative memiliki rata rata nilai 26,06, peserta didik dengan pola asuh authoritarian memiliki rata rata nilai 24,59 dan peserta didik dengan pola asuh permisif memiliki rata rata nilai 25,60. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan pola authotitative memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami materi tentang pendidikan seks dibanding peserta didik dengan pola asuh authotitative dan permisif. Dari hasil tersebut peneliti memberi saran kepada guru BK untuk dapat memberikan materi tentang pendidikan seks melalui layanan informasi atau layanan penguasaan konten untuk peserta didik dengan pola asuh authoritative dan permisif, dan bimbingan kelompok/konseling kelompok untuk peserta didik dengan pola asuh authoritarian.
Kata kunci: pengetahuan pendidikan seks, pola asuh.