Mario Octavianus Gawe, 2021. Uji aktivitas ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, di bawah bimbingan Dr. Didimus Tanah Boleng, M.Kes dan Dr. Sonja V.T Lumowa, M.Kes, selaku pembimbing I dan pembimbing II.
Tumbuhan akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) diketahui dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan penyakit kulit. Tumbuhan akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) diketahui mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid, tanin, dan kuinon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifoliai Jack) sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen nyata. Pengujian antibakteri dilakukan secara kuantitatif dengan metode difusi sumuran, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 perlakuan dan 5 ulangan. Empat variasi konsentrasi yang diberikan adalah 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % serta 2 kontrol yakni kontrol positif dengan amoxillin dan kontrol negatif dengan aseton.
Hasil pengamatan aktivitas ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus memiliki perbedaan perlakuan yang sangat signifikan dengan nilai F hitung (1118,52) > F tabel (2,62). Uji dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf nyata 0,05 = 0,17.
Hasil pengujian aktivitas ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan daya hambat terbaik pada konsetrasi 100 % dengan rata-rata Diameter Zona Hambat 13,3 mm.