Meidy, 2020. “Campur Kode Bahasa Indonesia dan Bahasa Dayak Benuaq di Kantor Desa Mencimai Kabupaten Kutai Barat”, dibimbing oleh Drs. Syaiful Arifin, M. Hum selaku pembimbing I dan Drs. M. Rusydi Ahmad,
M. Hum. selaku pembimbing II
Kata Kunci: Campur Kode, Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak Benuaq

Latar belakang skripsi ini adalah ditemukan indikasi penggunaan campur kode dalam komunikasi dan interaksi yang terjadi di Kantor Desa Mencimai sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana campur kode ini bisa terjadi dan campur kode apakah yang sering terjadi di Kantor Desa Mencimai Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik observasi, dan metode simak. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan pola tindak tutur SPEAKING oleh Dell Hymes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari lima peristiwa tutur dalam interaksi yang terjadi di Kantor Desa Mencimai diperoleh campur kode berdasarkan bentuknya yaitu: 31 berbentuk kata, 20 berbentuk frase dan 13 berbentuk klausa. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa campur kode bahasa Indonesia dan Bahasa Dayak Benuaq di Kantor Desa Mencimai Kabupaten Kutai Barat memiliki tiga bentuk penyisipan satuan linguistik. Bentuk penyisipan satuan linguistik tersebut adalah kata, frase, dan klausa. Penyebab terjadinya campur kode disebabkan oleh faktor penutur dan faktor bahasa.