Tisya Ayu Andriani, Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Pembinaan Keamanan Masyarakat Di Kota Bontang dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. H. Adam Idris, M.Si dan Ibu Melati Dama, S.Sos., M.Si.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pembinaan keamanan masyarakat di Kota Bontang, untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pembinaan keamanan masyarakat di Kota Bontang. Jenis penelitian yang dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pembinaan keamanan masyarakat Kota Bontang yaitu: kualitas/mutu, kuantitas/jumlah, kemampuan, penyelesaian pekerjaan/ketepatan waktu, kerja sama, faktor penghambat dan pendukung kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pembinaan keamanan masyarakat di Kota Bontang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, penelitian dokumen dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pembinaan keamanan masyarakat di Kota Bontang sudah cukup maksimal. Hal tersebut di identifikasi dari kualitas/mutu pegawai Badan Kesbangpool dalam bekerja, sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Pegawai sudah lama bekerja dan sudah sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, sehingga mereka memiliki pengalaman untuk melakukan pembinaan keamanan kepada masyarakat. Kuantitas/jumlah pekerjaan yang dihasilkan pegawai sudah berjalan dengan baik, karena ditetapkan berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan. Kemampuan pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang direncanakan, pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang direncanakan, dan selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya. Faktor penghambatnya yaitu banyaknya tugas yang harus diselesaikan pada waktu bersamaan, menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan fungsinya, kurangnya wawasan dan pengetahuan pegawai terhadap pekerjaannya, pimpinan kurang memberikan perhatian kepada pegawai, pegawai membuat kesalahan dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat, yang tingkat pendidikan pegawai yang rendah Badan Kesbangpol, pegawai yang tersedia tidak terlatih, sedangkan faktor pendukung dari kepala Badan Kesbangpol memberikan motivasi dan melakukan pengawasan terhadap pegawai, pegawai bertanggung jawab terhadap tugasnya, Bagian yang bertugas melakukan pembinaan keamanan masyarakat, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Kepala Badan Kesbangpol meningkatkan pengetahuan pegawai dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan pegawai yang berpengalaman dapat memberikan bantuan kepada pegawai yang belum memahami tugasnya.