Kebijakan pemerintah untuk memindahkan pembelajaran dari tatap muka menjadi daring dampak dari meluasnya COVID-19 di Indonesia menimbulkan banyak polemik. Masalah tersbesar ada pada masalah pembiayaan (paket data internet) dan kurangnya fasilitias menjadi penghambat metode belajar dari jarak jauh dilaksanakan atau work from home (WFH). Penelitian ini ditujukan untuk menentukan alternatif terbaik penerima bantuan paket data internet untuk mahasiswa dengan menerapkan metode penentu keputusan dari Multi-Criteria Decision Making (MCDM) yaitu SAW, MOORA dan VIKOR untuk mendapatkan nilai preferensi dan perangkingan dari setiap metode. Ketiga metode tersebut akan dikomparasi untuk melihat perbandingan hasil preferensi dan peringkat dari ketiga metode. Metode SAW, MOORA dan VIKOR pada penelitian ini dipilih karena memiliki proses perhitungan yang mirip. Data yang digunakan merupakan data dari kuisioner berupa data Biaya Pulsa dan Biaya Hidup, kemudian data dari Prodi Informatika berupa data SKS dan Mata Kuliah mahasiswa yang kemudian 4 data tersebut menjadi kriteria pada penelitian ini. Hasil analisis dari ketiga metode ini menunjukkan bahwa metode SAW dan MOORA memberikan alternatif kandidat yang sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan pada metode VIKOR memberikan alternatif kandidat yang kurang cocok dengan tujuan penelitian. Masingmasing metode memiliki alternatif terbaik yaitu metode SAW menempatkan alternatif 23, kemudian metode MOORA alternatif 4 dan metode VIKOR adalah alternatif 170 pada peringkat pertama. Kata kunci : COVID-19, MCDM, SAW, MOORA, VIKOR.