Fenomena perundungan kerap terjadi di lingkungan pendidikan yang membuat siswa merasa dirinya tidak berharga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terapi film efektif digunakan dalam meningkatkan harga diri pada siswa sekolah menengah pertama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 31 Samarinda dengan jumlah 60 siswa. Desain penelitian menggunakan non-randomized pretest-posttest control group design dan menggunakan uji paired sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode terapi film kurang efektif dalam meningkatkan harga diri siswa. Berdasarkan uji paired sample t-test diperoleh nilai (p) 0,000 pada kelompok eksperimen, hal ini menunjukkan bahwa p< 0,05 sehingga hasil hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak, artinya subjek yang diberikan terapi film mengalami peningkatan harga diri. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai (p) 0,029, hal ini menunjukkan bahwa p < 0,05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, artinya subjek yang tidak diberikan terapi film juga mengalami peningkatan harga diri.
Kata kunci: harga diri, terapi film.