Tumbuhan asing invasif merupakan organisme yang tergabung dalam Invasif Alien Species. Tumbuhan ini dapat sengaja dibawa atau terbawa dan keberadaannya dapat mengganggu ekosistem suatu kawasan konservasi. Suatu jenis tumbuhan dikategorikan IAS karena mampu menghasilkan senyawa toksik, berdaya serap nutrisi tinggi dan daya regenerasi lebih baik dibandingkan spesies asli. Spesies asli akan semakin tertekan dalam proses kompetisi nutrisi dan terancam mengalami kepunahan lokal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dominansi tumbuhan Asystasia gangetica di area terbuka, naungan alami, dan naungan buatan dan mengetahui lama tumbuhan Asystasia gangetica menginvasi masing-masing area tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2020 di Lahan Kebun Percobaan Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan metode kuadran. Pengambilan sampel pada petak kuadran yang menggunakan suatu ukuran luas yang diukur dalam satuan kuadran, yaitu meter persegi (m2) dengan ukuran 1 m x 1 m dengan luas per area 100 m2 pada 3 area lahan terbuka, naungan alami dan naungan buatan dengan 7 kali ulangan setiap masing-masing area. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode kuadran dengan rumus D = N/S, dimana D = kepadatan populasi, N = jumlah individu, S = luas kuadran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada area 1 merupakan terbuka dengan intensitas cahaya 89.34%. Tumbuh 103, jumlah percabangan 754 dan jumlah biji gulma 12. Area 2 merupakan naungan alami dengan intensitas cahaya 42,26% tumbuhan invasif A. gangetica pertumbuhan individu dominan, tumbuh 739, jumlah percabangan 644 dan jumlah biji gulma 138 maka bisa dikatakan bahwa A. gangetica di area naungan alami sebagian besar menginvasi tumbuhan lokal yang berada di area tersebut. Area 3 merupakan naungan buatan atau biasa disebut Greenhouse dengan intensitas cahaya 46,84%. Tumbuh 182, jumlah percabangan 133 dan jumlah biji gulma 18. Tumbuhan A. gangetica menginvasi lebih dari 50% pada naungan alami dalam kurun waktu 70 hari atau 10 minggu setelah sanitasi.