Tumbuhan liar atau yang biasa disebut sebagai gulma dianggap selalu merugikan manusia. Selain merugikan, gulma dapat memberi manfaat bagi manusia, salah satunya berkhasiat sebagai tumbuhan obat. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada tumbuhan gulma inilah yang dapat menjadikannya berkhasiat sebagai tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan gulma berdasarkan bagian tumbuhan dan mengetahui senyawa hasil isolasi pada tumbuhan gulma. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan kajian literatur. Pencarian literatur dilakukan dengan menelusuri hasil-hasil publikasi ilmiah pada rentang waktu antara tahun 2015-2020 dengan menggunakan database jurnal terindeks. Berdasarkan 17 literatur yang dikaji didapatkan hasil bahwa pada bagian daun rumput teki (Cyperus roundus) merupakan bagian yang banyak mengandung senyawa metabolit sekunder; pada bagian seluruh tumbuhan pegagan (Centella asiatica) mengandung lebih banyak senyawa metabolit sekunder; dan pada bagian daun kirinyuh (Chromolaena odorata) juga mengandung lebih banyak senyawa metabolit sekunder. Berdasarkan 7 literatur yang telah dikaji didapatkan hasil bahwa gulma rumput teki, pegagan, dan kirinyuh mengandung berbagai senyawa hasil isolasi yang memikiki aktivitas farmakologi. Maka dapat disimpulkan bahwa gulma rumput teki, pegagan, dan kirinyuh mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi menjadikannya sebagai tumbuhan obat.