Tingginya angka mobilitas di Pelabuhan Semayang mengharuskan ABK bekerja dengan waktu kerja yang panjang yaitu 12 hingga 24 jam dalam sehari, hal ini tidak sesuai dengan aturan jam kerja pada UU No. 11 Tahun 2020. Semakin panjang waktu kerja menyebabkan ABK merasakan kelelahan kerja yang dapat berdampak pada menurunnya produktivitas kerja hingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kelelahan kerja ABK sebelum dan selama masa pandemi COVID-19, serta mengetahui hubungan antara pola kerja, usia, jam kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan riwayat kesehatan dengan kelelahan kerja pada ABK di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional telah dilakukan terhadap 46 sampel dengan teknik stratified random sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner IFRC. Analisis data menggunakan uji Wilxocon Mann Whitney dan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat kelelahan kerja sebelum dan selama masa pandemi COVID-19 (p=0,673), tidak terdapat hubungan usia sebelum (p= 0,533) dan selama pandemic (p= 0,052), pola kerja (p= 0,178) dan jam kerja (p= 0,178) dengan kelelahan kerja, dan terdapat hubungan antara IMT (p= 0,008) dan riwayat kesehatan (p= 0,000) dengan kelelahan kerja.
Disarankan pekerja untuk menjaga pola makan, menjaga proporsional tubuh, berolahraga secara teratur, melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja, dan mengoptimalkan waktu istirahat serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.