Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berada di Kabupaten Berau salah satu perusahaan besar yang ada di Kalimantan Timur yang menggunakan batubara untuk bidang industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Hasil dari kegiatan PLTU berbahan bakar batubara jika tidak dilakukan pengolahan akan menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan karena fly ash dari sisa pembakaran batubara mempunyai kandungan logam berat. Pada kasus ini banyak limbah fly ash yang sudah di tumpuk oleh PLTU sampai bertahun-tahun lamanya tanpa ada pengolahan lanjutan. Apabila tidak ada pengolahan lanjutan maka limbah ini dapat berbahaya karena limbah yang dihasilkan ini memiliki kandungan logam berat yang dapat merusak dan mencemari lingkungan sekitar. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengolah fly ash untuk jadi bahan campuran bata ringan CLC (Celluler Leighweight Concrete).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penambahan abu terbang batubara (fly ash) terhadap kuat tekan, daya serap dan berat jenis bata ringan, (2) pengujian parameter fisik kuat tekan, berat jenis dan penyerapan air sudah sesuai dengan baku mutu, (3) hasil uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pada sampel uji fly ash dan hasil solidifikasi bata ringan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Sampel yang digunakan berupa bata ringan berbentuk balok sebanyak 30 buah dengan panjang 60 cm x lebar 20 cm x tinggi 10 cm. Presentasi penambahan fly ash berbeda di setiap variabel yaitu variabel 0%, variabel 10%, variabel 20%, variabel 30% dan variabel 40%. Pengujian kuat tekan, berat jenis dan penyerapan air dilakukan pada umur beton 28 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan fly ash dan foam berpengaruh sangat kuat terhadap kuat tekan bata ringan, pengaruh penggunaan fly ash dan foam berpengaruh besar terhadap berat jenis bata ringan yang dihasilkan, dan ada pengaruh sedang terhadap penambahan fly ash dan foam penyerapan air bata ringan. Pada penelitian ini untuk uji parameter fisik kuat tekan, berat jenis dan penyerapan air semua variabel memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan. Variabel yang terbaik yaitu 40% dimana pada uji fisik kuat tekan memiliki niai tertinggi yaitu 52,86 kg/cm2 memenuhi SNI 03-0349-1989 mutu II, uji fisik berat jenis memiliki berat jenis 945 kg/m3 untuk peruntukan struktual ringan sesuai dengan SNI 03-0349-1989, dan uji fisik penyerapan air 20,69% memenuhi baku mutu SNI 03-0349-1989 mutu I.
Kata Kunci: Bata ringan, fly ash, kuat tekan, berat jenis, penyerapan air.