Latar belakang: Individu dengan kesehatan rongga mulut yang buruk memiliki faktor resiko lebih besar mengalami gangguan sistemik. Penyakit gigi dan mulut yang umum terjadi diantaranya adalah karies gigi, penyakit periodontal, dan infeksi saluran akar oleh dominasi bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, dan Enterococcus faecalis. Salah satu cara pencegahan alternatif penyakit gigi dan mulut yang sedang banyak dikembangkan ialah memanfaatkan tanaman obat herbal sebagai salah satu bahan aktif obat kumur maupun pasta gigi. Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan adalah daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)
Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, dan Enterococcus faecalis.
Metode: Penelitian ini menggunakan uji disk difusi Kirby Bauer dengan desain penelitian yang digunakan yaitu post test only control group design. Terdapat kelompok perlakuan, kontrol positif, dan kontrol negatif. Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali. Analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan One Way Anova.
Hasil: Ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) memiliki aktivitas antibakteri sedang-kuat terhadap bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, dan Enterococcus faecalis. Diameter zona hambat terbesar pada bakteri Enterococcus faecalis pada konsentrasi 6.5% diikuti Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis pada konsentrasi yang sama dan diameter zona hambat terkecil pada bakteri Porphyromonas gingivalis, diikuti Enterococcus faecalis dan Streptococcus mutans pada konsentrasi 2.5%.
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) dengan konsentrasi 2.5%, 3.5%, 4.5%, 5.5% dan 6.5% memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, dan Enterococcus faecalis.