ABSTRAK

FATMAH. 2010. Peningkatan Kemampuan Berbicara Dengan Model Pembelajaran Artikulasi Siswa Kelas XII IPA SMAN 14 Samarinda, Tahun 2010/2011. Program Studi Pendidikan, Sastra dan Daerah Indonesia , Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Universitas Mulawarman Samarinda, dibimbing oleh Drs. Syaiful Arifin, M. Hum selaku pembimbing I dan dibimbing oleh Drs. Akhmad Murtadlo, M. Pd selaku pembimbing II.
Kata Kunci : Model Artikulasi dan Keterampilan Berbicara.
Penelitian ini dilakukan karena adanya hamabatan berbicara pada siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas XII IPA SMAN 14 Samarinda. Hal ini disebabkan karena kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan model artikulasi.
Model pembelajaran yang digunakan atau diterapkan dalam penelitian ini adalah artikulasi. Guru memerintahkan siswa untuk membuat konsep pidato dengan tema yang telah ditentukan dan membawakan pidato tersebut didepan kelas tanpa teks dengan keterampilan berbicara. Materi pelajaran dalam keterampilan berbicara ini adalah pidato.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, prosedur penelitian yang digunakan adalah: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Dalam setiap siklus terdapat beberapa kali pertemuan. Permasalahan yang terdapat pada siklus I akan ditindaklanjuti pada siklus berikutnya, yaitu siklus II.
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik observasi, evaluasi dan pengamatan. Tekhnik observasi dan pengamatan digunakan untuk memperoleh dan mengetahui hasil pelaksanaan pengajaran.
Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam keterampilan berbicara pada siklus I 65,23, dan mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus II menjadi 75,37. Hal ini dapat dibuktikan dengan lancarnya proses belajar mengajar selama pelaksanaan pengajaran dikelas. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa kemampuan dan keterampilan berbicara siswa baik.