Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah sejenis kain tenun tradisional yang dapat diperoleh di kota Samarinda. Sarung ini ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang disebut gedokan. Sarung Samarinda merupakan salah satu ciri khas pakaian adat Kalimantan Timur dan keberadaan sarung Samarinda turut menjadi trademark kota samarinda sehingga wisatawan dari luar Kalimantan lebih familiar dengan nama Kalimantan Timur. Umumnya mengidentifikasi jenis sarung kebanyakan masih dikerjakan secara manual, identifikasi dengan cara ini, karena itu peneilitian ini membuat sistem klasifikasi jenis sarung yang dapat diimplementasikan di banyak platform. Pada sistem ini, citra sarung Samarinda diakuisisi dengan beberapa algoritma agar dapat diklasifikasi dengan baik. Algoritma yang dibentuk meliputi pre-processing, deteksi tepi, ekstraksi fitur, dan seleksi fitur. pre-processing yang digunakan pada sistem ini berupa konversi ruang warna grayscale dan histogram equalization. deteksi tepi yang digunakan pada sistem ini menggunakan operator canny. Ekstraksi fitur yang digunakan meliputi fitur warna Color Moments , fitur bentuk Moment Invariant, dan fitur tekstur Gray Level Co-occurence Matrix (GLCM). Seleksi fitur yang digunakan yaitu algoritma Principal Component Analysis (PCA). Metode klasifikasi menggunakan Artifcial Neural Network (ANN) dengan fungsi backpropagation dengan masing-masing pengujian menggunakan keseluruhan fitur dan seleksi fitur. Data yang digunakan 400 data citra terdiri dari 280 data citra latih dan 120 data citra uji. Hasil pengujian mendapatkan akurasi tertinggi dari hasil seleksi fitur PCA yaitu sebesar 100% dan akurasi menggunakan keseluruhan fitur yang ada yaitu sebesar 99,17%.
Kata kunci: Color Moments, Moment Invariant, GLCM, Principal Component Analysis, Backpropagation.