PT Sawit Unggul Agro Niaga merupakan pabrik pengolahan TBS menjadi produk CPO. Dalam kegiatan sistem rantai pasoknya, belum memperhitungkan risiko yang terjadi disepanjang aliran rantai pasok. Faktanya, aliran rantai pasok tidak terlepas dari risiko-risiko yang menyebabkan terganggunya aliran rantai pasok. Risiko tersebut apabila dibiarkan maka akan menyebabkan beberapa kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko rantai pasok produk CPO mengunakan model SCOR yaitu plan, source, make, deliver dan return kemudian melakukan pengukuran tingkat prioritas risiko menggunakan metode fuzzy FMEA. Apabila telah diketahui prioritas risiko setiap aktivitas rantai pasok berdasarkan model SCOR, maka selanjutnya adalah melakukan penentuan strategi mitigasi risiko prioritas produk CPO menggunakan metode AHP. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 5 risiko pada aktivitas plan, 6 risiko pada aktivitas source, 6 risiko pada aktivitas make, 4 risiko aktivitas deliver dan 2 risiko pada aktivitas return. Dari hasil pengolahan data, didapatkan risiko prioritas dan strategi mitigasi prioritas. Pada aktivitas plan yaitu risiko ketidaksesuaian antara rencana produksi dengan pelaksanaan produksi dengan nilai FRPN sebesar 599 didapatkan strategi pengoptimalan mesin dan peralatan dengan bobot nilai sebesar 0,637. Pada aktivitas source yaitu risiko kekurangan bahan baku TBS di penampungan sementara dengan nilai FRPN sebesar 479, didapat strategi prioritas training secara berkala pada pekerja dengan bobot nilai 0,574. Pada aktivitas make yaitu risiko keterlambatan pelaksanaan produksi dengan nilai FRPN sebesar 685, didapatkan strategi prioritas pengoptimalan mesin dan peralatan dengan bobot nilai 0,600. Pada aktivitas deliver yaitu risiko adanya kerusakan kendaraan selama proses pengiriman CPO dengan nilai FRPN sebesar 883, didapatkan strategi prioritas meningkatkan pengawasan terhadap kinerja karyawan dengan bobot nilai 0,487. Pada aktivitas return yaitu risiko kualitas/mutu CPO tidak sesuai dengan permintaan dengan nilai FRPN sebesar 448 didapatkan strategi prioritas adalah menjaga kualitas bahan baku dengan bobot nilai 0, 0487.
Kata kunci: Manajemen Risiko, Rantai Pasok, Produk CPO, Fuzzy FMEA, dan AHP.