Antibiotik yang cukup banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia antara lain adalah cefadroxil. Penggunaannya sangat luas mulai untuk pengobatan infeksi kulit hingga saluran kemih. Sediaan cefadroxil yang beredar di pasaran berupa tablet, kapsul, dan suspensi. Stabilitas zat aktif dalam sediaan sangat penting untuk diperhatikan, dengan adanya penambahan air pada sediaan suspensi cefadroxil akan mempengaruhi stabilitas yang terkandung didalamnya. Cefadroxil merupakan salah satu jenis antibiotik yang mudah mengalami hidrolisis. Sehingga pada bentuk sediaan cair, cefadroxil dibuat dalam bentuk sirup yang akan direkonstitusi dengan menggunakan air pada saat akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air yang digunakan untuk merekonstitusi sediaan sirup kering cefadroxil terhadap aktivitas antibakteri. Jenis air yang digunakan adalah aquades, air mineral, air rebusan, dan air galon. Pengujian sediaan sirup kering cefadroxil yang telah direkonstitusi adalah organoleptis, uji pH, dan uji bobot jenis dan uji aktivitas antibakeri. Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode sumuran dan bakteri yang digunakan adalah Staphylococcus aureus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jenis air yang digunakan dapat mempengaruhi karakteristik sediaan sirup kering cefadroxil yang telah direkonstitusi selama penyimpanan 10 hari yaitu terjadi perubahan warna, penurunan nilai pH, penurunan nilai bobot jenis dan penurunan aktivitas cefadroxil.