Telah dilakukan sintesis nanopartikel perak dengan menggunakan bioreduktor dari bahan alam berupa ekstrak daun sirsak (Annona Muricata Linn). Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pertama dengan memvariasikan konsentrasi dari larutan AgNO3 dengan berbagai konsentrasi dan direaksikan dengan bioreduktor berupa ekstrak daun sirsak (Annona Muricata Linn.). Kemudian nanopartikel perak yang paling stabil divariasikan kembali dengan perbandingan volume bioreduktor dengan volume AgNO3, lalu hasil nanopartikel dikarakterisasi menggunakan instrumen Spektrofotometer UV-Vis, Transmission Electron Microscope (TEM) dan Particle Size Analyzer (PSA). Hasil analisis menggunakan UV-Vis, menunjukkan nanopartikel perak dengan kondisi paling stabil yaitu pada konsentrasi AgNO3 1 mM dengan volume bioreduktor 2 kali volume larutan AgNO3 1 mM. Pada hasil analisa TEM menunjukkan bahwa morfologi partikel berbentuk bulat dan cenderung kurang seragam. Pada hasil analisa PSA didapatkan distribusi ukuran partikel sebesar 170,6 nm. Dari hasil pengujian deteksi ion logam nanopartikel perak dengan beberapa ion logam berat lain, maka diketahi bahwa nanopartikel perak sensitif terhadap ion merkuri (II). Setelah diketahui bahwa ion merkuri (II) dapat dideteksi oleh nanopartikel perak maka dilanjutkan dengan uji sensitifitas dan didapatkan hasil nilai koefisien regresi linear sebesar 0,9949. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nanopartikel perak yang terbentuk dapat digunakan untuk mendeteksi ion merkuri (II).