Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat tinggi dan berlimpah. Kekayaan yang terkandung di dalamnya sangat beraneka ragam terutama dari hasil hutan, baik berupa hasil hutan kayu (HHK) maupun hasil hutan bukan kayu (HHBK). Hasil hutan bukan kayu (HHBK) memiliki banyak produk yaitu, damar, bambu, sarang burung walet, minyak atsiri, rotan, bee pollen, propolis, madu dan lain-lain. Salah satu produk HHBK yang pada umumnya dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah madu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis antioksidan dan fitokimia pada sembilan jenis sampel madu lebah Trigona antara lain, Heterotrigona itama, Homotrigona fimbriata, Tetragonula iridipenis, Lepidotrigona terminata, Tetragonula fuscobalteata, Tetragonula reepeni, Tetragonula serakwensnis, Tetragonula testaceitarsis dan Tetragonula pagdeniformis. Penelitian ini mengacu pada metode Caferelli untuk pengujian antioksidan dan pengujian fitokimia mengacu pada metode Harborne dan Kokate. Hasil pengujian antioksidan dari kesembilan jenis sampel lebah madu Trigona spp memiliki kandungan antioksidan yang tinggi pada bulan-bulan tertentu. Sampel lebah madu dari kesembilan jenis lebah Trigona spp memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami. Hasil pengujian skrining fitokimia menunjukkan kesembilan jenis sampel lebah madu mengandung senyawa metabolit primer seperti karbohidrat dan metabolit sekunder seperti tanin, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, karotenoid, kumarin dan saponin yang sangat bermanfaat.
Kata kunci : Antioksidan, Fitokimia, Madu trigona, DPPH, Hasil Hutan Bukan Kayu.