Bengkel Dinamis melayani jasa seperti pengecatan, pengelasan, perawatan kendaraan serta kegiatan pemotongan dan penghalusan material. Bengkel Dinamis ini memiliki potensi terjadi kecelakaan seperti, terkena benda yang lepas saat dipotong, terkena palu, tergores plat, terkena percikan las dan terkena serpihan gerinda. Sehingga perlu dilakukan identifikasi potensi risiko kecelakaan kerja pada Bengkel Dinamis, untuk mengetahui sumber penyebab risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada Bengkel Dinamis. Metode yang digunakan yaitu metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan metode FTA (Failure Tree Analysis). Metode FMEA dilakukan untuk mengindentifikasi potensi risiko kecelakaan kerja sedangkan metode FTA dilakukan untuk mengidentifikasi sumber penyebab terjadinya risiko tersebut. Berdasarkan pengolahan data dengan FMEA diperoleh 10 kecelakan kerja yang terjadi dengan 3 risiko kecelakaan kerja dengan RPN tertinggi yaitu pada risiko kecelakaan kerja terkena benda yang terlepas saat dipotong dengan mesin cut off, terkena palu 5 kg dan terkena palu karet dengan nilai RPN masing-masing sebesar 105, 75 dan 72. Dengan metode FTA didapatkan basic event atau sumber penyebab terjadinya 3 risiko tersebut secara keseluruhan yaitu kondisi badan kurang fit, kelelahan, kurang semangat kerja, bermain ponsel saat bekerja, kurang konsentrasi, bekerja sambil bercanda, karyawan tidak nyaman atau tidak terbiasa menggunakan APD, jumlah APD yang terbatas, kurang pengalaman, dan kurang pelatihan. Rekomendasi perbaikan yaitu pengendalian secara substitusi yaitu, dilakukan perbaikan baik dengan cara memperbaiki peralatan yang ada atau menggati dengan yang baru dan dilakukan dengan pengendalian secara administratif seperti mengatur cara kerja atau prosedur kerja yang lebih aman, membuat jam kerja dan jam istirahat berorientasi pada ergonomi, dilakukanya pengawasan dan disiplin kerja kepada setiap karyawaan.
Kata Kunci: Risiko, FMEA, Risk Priority Number, FTA.