Penyakit infeksi adalah salah satu penyakit paling umum di dunia yang dapat disebabkan oleh Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang kini resisten terhadap beberapa antibiotik, sehingga diperlukan agen antibakteri baru untuk mengatasi resistensi antibiotik. Daun andong merah secara empiris berkhasiat untuk mengobati luka, wasir, inflamasi, diare dan menghentikan perdarahan (hemostasis). Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen ekstrak daun andong merah, dan metabolit sekunder ekstrak daun andong merah, serta aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun andong merah terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi daun andong merah dengan metode maserasi, dan dilakukan deklorofilasi dengan ekstraksi cair-cair. Ekstrak yang diperoleh dilakukan uji metabolit sekunder secara kualitatif, kemudian dilakukan pengujian antibakteri dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun andong merah dan ekstrak deklorofilasi daun andong merah pada konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri paling besar terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan zona hambat ekstrak etanol 9,012 mm dan 17,836 mm; ekstrak deklorofilasi 10,434 mm dan 12,495 mm, sedangkan ekstrak n-heksana daun andong merah tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.