Annisa Nur Khotijah, 2021. Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII Selama Pembelajaran Daring di SMP Negeri 3 Tenggarong Tahun Ajaran 2020/2021. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman. Penelitian ini di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Dwi Nugroho Hidayanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Dr. Akhmad Mile, M.Pd sebagai dosen pembimbing II.
Penelitian ini berdasarkan hasil latar belakang bahwa di Sekolah SMP Negeri 3 Tenggarong ditemukan bahwa selama pembelajaran daring siswa kelas VIII mengalami kesulitan dalam belajarnya. Fokus pada penelitian ini adalah strategi guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa selama pembelajaran daring. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa selama pembelajaran daring pada siswa kelas VIII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari satu guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah dan dua siswa sebagai sumber data utama. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kesulitan belajar siswa disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal, kedua faktor ini termanifestasikan dari perubahan perilaku dan emosi menyebabkan siswa kesulitan selama pembelajaran daring. Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi guru bimbingan dan konseling adalah menciptakan suasana nyaman dan aman kepada guru bimbingan dan konseling. Setelah menggali data, guru bimbingan dan konseling melakukan identifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa yang kemudian merencanakan terkait strategi yang akan diberikan guru bimbingan dan konseling yang tersusun dalam bentuk RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) yaitu tentang membiasakan diri dengan pembelajaran daring. Selanjutnya adalah pelaksanaan strategi layanan sesuai dengan permasalahan yang ada. Adapun pengentasan masalah siswa A dilakukan dengan konseling, kunjungan rumah dengan pemberian perangkat handphone dan bimbingan belajar. Untuk siswa B dilakukan dengan konseling dan bimbingan belajar. Guru bimbingan dan konseling juga bekerjasama dengan pihak sekolah. Terakhir diberikan tindak lanjut atau evaluasi. Diharapkan guru bimbingan dan konseling untuk lebih memaksimalkan lagi pemberian layanan agar dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam belajarnya.
Kata Kunci : Kesulitan Belajar, Pembelajaran Daring