Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan bagian atas dan bawah, menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Balita sebagai kelompok yang rentan terhadap ISPA. Tingginya kejadian ISPA pada balita dapat disebabkan faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Wilayah ISPA tertinggi di Kota Samarinda adalah Puskesmas Sidomulyo, tahun 2017 terdapat 2.608 kasus dan tahun 2018 terdapat 2.051 kasus. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik, status gizi, kelengkapan imunisasi dan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasaan Akut (ISPA) pada balita di Kelurahan Sidodamai Samarinda.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh balita yang berada di Kelurahan Sidodamai berjumlah 1.614 balita. berdasarkan perhitungan Lemeshow maka sampel sebesar 90 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dari hasil penelitian ini menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan luas ventilasi dengan ISPA pada balita. Tidak ada hubungan kelembaban dengan ISPA pada balita. Ada hubungan kepadatan hunian dengan ISPA pada balita. Tidak ada hubungan status gizi dengan ISPA pada balita. Tidak ada hubungan kelengkapan imunisasi dengan ISPA pada balita. Ada hubungan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan ISPA pada balita.
Disimpulkan faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita meliputi luas ventilasi, kepadatan hunian dan kebiasaan merokok anggota keluarga.
Kata Kunci : Lingkungan Fisik, Status Gizi, Kelengkapan Imunisasi, Kebiasaan Merokok.