Terjadinya kemarau panjang pada tahun 1997-1998 disusul dengan kebakaran hutan mengakibatkan 60% dari luas kawasan HLSW hangus terbakar. Salah satu fauna yang terkena dampak kebakaran akibat perubahan struktur vegetasi adalah serangga permukaan tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan similaritas serangga permukaan tanah serta mengetahui status ekologi/peranannya di hutan. Data serangga permukaan tanah yang di kumpulkan meliputi spesies dan jumlah individu tiap spesies yang didapatkan pada empat region hutan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan perangkap jebak pitfall trap sebanyak 30 perangkap pada masing-masing region hutan dan dilakukan pengambilan sampel sebanyak tiga kali pengulangan. Serangga permukaan tanah yang di peroleh selama penelitian sebanyak 6.930 individu yang tergolong dalam 44 spesies, 22 famili dan 9 ordo. Sembilan ordo yang ditemukan tersebut adalah ordo Blattodea, Coleoptera, Collembola, Diptera, Hemiptera, Hymenoptera, Orthoptera, Thysanura, dan Trichoptera. Indeks keanekaragaman menunjukan pada seluruh region hutan tergolong sedang dengan tingkat kemerataan tinggi dan tidak ada spesies yang mendominasi. Kesamaan jenis serangga permukaan tanah tertinggi dan membentuk kelompok yang lebih dekat ditemukan pada region Hutan terbakar 2015 dan Hutan terbakar 2016. Status ekologi/peran serangga permukaan tanah yang ditemukan diketahui 21 spesies yang berperan sebagai predator, 13 spesies sebagai herbivor, 4 spesies sebagai detrivor, dan 6 spesies sebagai dekomposer. Kelimpahan relatif jenis serangga permukaan tanah tertinggi dari spesies Odontoponera denticulat sebanyak 1860 individu