Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Pertunjukan Jaranan merupakan kegiatan kesenian ritual yang dilakukan oleh masyarakat sebagai hiburan masyarakat desa Perangat Baru dan juga untuk menolak bala. Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari sebuah tanda dan makna dalam sebuah tanda, yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu ikon, indeks dan simbol. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk ikon, indeks dan simbol dalam tuturan mantra pertunjukan Jaranan di desa Prangat Baru Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara terstruktur, rekam, dan alat pengumpulan berupa instrumen wawancara, rekaman, foto, video, dan translate atau penerjemahan. Hasil penelitian dari data tuturan mantra menggunakan analisis semiotika didapatkan 3 tuturan yang berupa Ikon ‘Pangeran’, ‘Sesaji’, ‘dupa lan sela’. Didapatkan 4 Indeks ‘Sun Puji Maring Pangeran Mugi Kadang Mitro Sami’, ‘Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti’, ‘Nyukani hidangan sesaji supados dipunsukakaken kelancaran lan perlindungan’, ‘kula sukani ijin kangge ngrasuki para ringgit wayangipun kula’. Didapatkan 4 Simbol ‘Janur Kuning’, ‘Semeblak koyo Geni’, ‘Jabang bayine’, ‘Sesaji’