Taman Segiri dan Hutan Kota Perpustakaan Kota Samarinda merupakan ruang terbuka hijau (RTH) yang terletak di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Pencemaran udara ditandai dengan keberadaan zat-zat yang mestinya bukan merupakan bagian dari atmosfer. Kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab meningkatnya pencemaran udara, karena mengandung berbagai bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan pada tumbuhan yang ada di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pohon dan tanaman bawah dominan di Taman Segiri dan Hutan Kota Perpustakaan Kota Samarinda dalam menyerap berbagai jenis polutan udara berbeda serta mengetahui jumlah tanaman dominan di Taman Segiri dan Hutan Kota Perpustakaan Kota Samarinda. Metode yang digunakan yaitu dengan metode distruksi basah dan dibaca dengan metode analisis Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) atau metode spektropometer serapan atom yang mempunyai sensitifitas tinggi, mudah, murah, dan cepat. Sampel pada uji logam berat yaitu dengan menggunakan sampel daun pada lima (5) pohon-pohon dominan dan lima (5) tanaman bawah. Indeks Nilai Penting tertinggi tingkat pohon adalah Polyalthia longifolia sebesar 46,4, Ficus benjamina sebesar 35,24, Terminalia catappa sebesar 30, dan Pterocarpus indicus) sebesar 20,97. Sedangkan Indeks Nilai Penting tumbuhan bawah didominasi oleh Tradescanitia spathacea sebesar 49,92, Reullia simplex sebesar 36,54, Alternathera brasilia sebesar 21,79, Ixora sp. sebesar 20,79. Berdasarkan hasil uji laboratorium dengan menggunakan metode analisis AAS, menunjukkan bahwa kandungan logam berat dalam daun pohon dan tumbuhan bawah di Taman Segiri dan Hutan Kota Perpustakaan Kota Samarinda berbeda pada setiap jenis tanaman. Kandungan logam berat tertinggi untuk tingkat pohon adalah Angsana (Pterocarpus indicus) dengan Fe sebesar 345 mg/L, kemudian Glodokan (Polyalthia longifolia) dengan Mn sebesar 119 mg/L dan untuk logam Pb sebesar .
Kata kunci: Kadar Debu, Logam Berat, Ruang Terbuka Hijau, Polutan.