Jasa laundry menggunakan deterjen dengan volume yang banyak setiap harinya. Debit limbah cair yang dihasilkan bediuktuasi tergantung jumlah pelanggan yang mencucikan pakaiannya dengan rata - rata effluent sebanyak 550 L/hari. Pembuangan limbah yang banyak mengandung fosfat ke dalam air dapat menyebabkan pertumbuhan lumut dan mikroalgae yang berlebihan yang disebut juga dengan eutrophication sehingga air menjadi keruh dan berbau karena pembusukan lumut-lumut yang mati. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan kapur sebagai koagulan dalam pengolahan limbah deterjen dengan metode koagulasi flokulasi.dalam menurunkan Fosfat limbah cair Detergen, berdasarkan Analisa limbah cair detergen industri laundry tsamara di kota Samarinda tersebut mengandung Fosfat 0,991 mg/l Penelitian ini merupakan truth experiment dengan desain penelitian pretest-prostest with control grup untuk melihat konsentrasi Fosfat (PO4) dalam perbedaan perlakuan pemberian jumlah Kapur dengan menggunakan variasi dosis.. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukan dengan tiga variasi dosis yaitu 3000 mg/L, 6000 mg/L, 9000 mg/L, dengan efektivitas dosis paling efektiv untuk kadar PO4 (100%. Hasil penelitian menunjukan penggunaan Kapur sebagai koagulan dalam penurunan PO4 limbah cair detergen industry laundry berlangsung efektiv pada dosis 9000 mg/L yang mampu menurunkan PO4 (