PEMETAAN TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN DRONE DAN ESTIMASI KOEFISIEN LIMPASAN PERMUKAAN PADA SUB DAS BENGKURING
Fernando Banjarnahor. Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Drone dan Estimasi Koefisien Limpasan Permukaan pada Sub-DAS Bengkuring Samarinda (Dibawah bimbingan Yohanes Budi Sulistioadi dan Sri Sarminah).
Tutupan lahan adalah kenampakan material fisik permukaan bumi. Tutupan lahan dapat menggambarkan keterkaitan antara proses alami dan proses sosial. Tutupan lahan dapat menyediakan informasi yang sangat penting untuk keperluan pemodelan serta untuk memahami fenonema alam yang terjadi dipermukaan bumi (Liang, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelas dan luas tutupan lahan serta nilai koefisien limpasan permukaan pada Sub-DAS Bengkuring dengan memanfaatkan teknologi Unmaned Aerial Vehicle (UAV). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah tersedianya data kelas dan luas tutupan lahan serta nilai koefisien limpasan permukaan pada Sub-DAS Bengkuring. Berdasarkan hasil interpretasi citra drone tahun 2020 pada Sub-DAS Bengkuring didapatkan data tutupan lahan sebanyak 37 kelas tutupan lahan dari 4 kelas utama tutupan lahan. Untuk kelas lahan bervegetasi kelas tutupan lahan yang luas areanya paling besar adalah semak dengan luas 54,51 ha dan luas area yang paling kecil adalah alang-alang yaitu 0,07 ha, untuk kelas lahan terbangun tutupan lahan yang paling besar luas areanya adalah Pemukiman Teratur dengan luas 14,22 ha dan area yang paling kecil yaitu lapangan olahraga diperkeras 0,07 ha, untuk kelas tubuh air tutupan lahan yang luas areanya paling besar adalah kolam tambang dengan luas 6,95 ha dan area yang paling kecil yaitu kolam renang 0,03 ha, untuk kelas lahan kosong tutupan lahan yang paling besar luas areanya adalah lahan terbuka dengan luas 25,74 ha dan area yang paling kecil yaitu jalan tanah 1,40 ha. Sedangkan untuk nilai koefisien limpasan permukaan pada Sub-DAS Bengkuring adalah 0,3090. Hasil koefisien limpasan permukaan tersebut tergolong dalam kelas sedang sesuai dengan klasifikasi kondisi wilayah/DAS berdasarkan nilai C dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.52/Kpts-II/2001. Nilai koefisien limpasan permukaan yang tergolong ke dalam kelas sedang disebabkan oleh banyaknya aktivitas manusia, dimana banyak areal yang di alih fungsikan untuk kebutuhan manusia seperti permukiman, pertambangan, jalan, perladangan, dan lain-lain. Hal tersebut mengakibatkan lahan pada Sub-DAS Bengkuring kurang mampu dalam menahan limpasan air.
Kata Kunci : Tutupan lahan, Unmaned Aerial Vehicle (UAV), drone, nilai koefisien limpasan permukaan.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PEMETAAN TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN DRONE DAN ESTIMASI KOEFISIEN LIMPASAN PERMUKAAN PADA SUB DAS BENGKURING |
---|---|
Pengarang | FERNANDO BANJARNAHOR - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI FER p 2021 |
Subyek | Tutupan lahan, Unmaned Aerial Vehicle (UAV), drone |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | KEHUTANAN |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY