Akar tumbuhan merung (Coptosapelta tomentosa) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat akar merung terhadap bakteri escherichia coli dan staphylococcus aureus. Hasil pengujian antibakteri terhadap Eschericia coli menunjukkan bahwa pada konsentrasi terbesar ekstrak etanol memiliki zona bening 11,609 mm dan zona hambat 21,461 mm, fraksi larut etil asetat memiliki zona bening 16,271 mm dan zona hambat 20,027 mm, dan fraksi tidak larut etil asetat hanya memiliki zona hambat 20,580 mm. Sedangkan hasil pengujian antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa pada konsentrasi 6% ekstrak etanol 70% memiliki zona bening 9,878 mm dan zona hambat 19,836 mm, fraksi larut etil asetat memiliki zona bening 14,645 mm dan zona hambat 20,589 mm, dan fraksi tidak larut etil asetat hanya memiliki zona hambat 21,099 mm. Fraksi larut etil asetat akar merung pada eluen kloroform:metanol (5:1), kloroform:metanol (3:1), N-heksan:etil asetat (3:1), dan N-heksan:etil assetat (1:1), terdeteksi mengandung senyawa alkaloid dengan pereaksi dragendrof dan fenolik dengan pereaksi FeCl3.
Kata kunci : Akar Tumbuhan Merung, (Coptosapelta tomentosa), antibakteri Alkaloid, Fenolik.