Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan dalam Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Muara Jawa, untuk mengetahui faktor penghambat dalam melaksanakan Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Muara Jawa. Jenis penelitian yang dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian kualitas pelayanan dalam Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Muara Jawa meliputi: bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan faktor penghambat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis teknik data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Muara Jawa, cukup optimal, di identifikasi dari bukti fisik Kecamatan Muara Jawa masih kekurangan SDM yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan kurangnya sumberdaya lain seperti komputer, dan lainnya. Camat Muara Jawa sebagai pimpinan selalu memperhatikan sarana pelayanan, sehingga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Keandalan atau kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sudah baik dilihat dari ketepatan dan cepat. Daya tanggap pegawai Kecamatan Muara Jawa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sudah baik. Karena Camat Muara Jawa selalu mengawasi, memonitor dan memperhatikan aktifitas pegawai yang kurang maksimal. Jaminan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sudah baik, jika berkas dan persyaratan yang dibutuhkan sudah dilengkapi oleh masyarakat, sehingga penyelesaian pelayanan administrasi sudah menjadi cepat, yang memakan waktu sepuluh menit. Empati pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan ramah dan kemudian juga melayani dengan cepat. Walaupun masyarakat yang dilayani memiliki perbedaan karakter, tetapi pegawai profesional dalam memberikan pelayanan, dan faktor penghambat dalam Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Muara Jawa, masyarakat ingin cepat dilayani pegawai, tetapi tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, kurangnya fasilitas komputer dan belum ada pergantian terhadap sarana prasarana yang sudah mengalami kerusakan, masih kekurangnya SDM yang terampil, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan SDM, serta kesesuaian pendidikan, kurangnya sarana dan prasarana yang membuat pelayanan publik pegawai jadi kurang efektif dan pegawai kurang memberikan sapaan kepada masyarakat.