Daun mint (Mentha arvensis L.) adalah salah satu contoh dari tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Aroma khas pada daun mint memberikan efek relaksasi yang dapat berpengaruh terhadap tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, respon pasien, serta efek dari pemberian aromaterapi peppermint terhadap pasien hipertensi di Puskesmas Mamburungan Tarakan. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan rancangan one group pretest and posttest design dengan jumlah responden 20 orang. Karakteristik responden yang menjadi subyek penelitian adalah dari jenis kelamin perempuan dan laki-laki masing-masing sebanyak 50%. Usia dengan persentase tertinggi adalah usia 56-65 tahun sebanyak 50%. Pekerjaan dengan persentase tertinggi yaitu ibu rumah tangga sebanyak 30%. Penggunaan obat antihipertensi yaitu amlodipin sebanyak 100%. Hasil penelitian dari respon pasien terhadap sediaan aromaterapi yaitu didapatkan tingkat kesukaan responden dengan persentase sebanyak 90%. Efek dari pemberian aromaterapi yang dirasakan oleh responden yaitu segar sebanyak 75% dan rileks sebanyak 25%. Responden akan lebih suka jika minyak peppermint dibuat dalam bentuk sediaan roll on (70%), dibandingkan dengan bentuk sediaaan spray/semprot (25%) dan diffuser (5%). Hasil penelitian ini diketahui bahwa pemberian aromaterapi peppermint memberikan efek terhadap penurunan tekanan darah sistolik yaitu nilai selisih rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi sebesar 11,43 mmHg. Serta nilai selisih rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi yaitu sebesar 5,40 mmHg. Hasil penelitian deskriptif pemberian aromaterapi peppermint sejalan dengan hasil analisis statistik metode wilcoxon dan paired sample t-test yang memiliki nilai p value < 0,05 menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi peppermint memberikan efek penurunan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik.